MANAGEMEN AKSI
Pengertian
Aksi (demontrasi) adalah suatu model pernyataan sikap, penyuaraan pendapat, opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah massa terntentu dan dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak yang dituju tanpa menggunakan mekanisme konvensional (birokrasi). Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan pembuat keputusan untuk melakukan sesuatu.
Aksi (demontrasi) adalah suatu model pernyataan sikap, penyuaraan pendapat, opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah massa terntentu dan dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak yang dituju tanpa menggunakan mekanisme konvensional (birokrasi). Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan pembuat keputusan untuk melakukan sesuatu.
Latar Belakang dan Tujuan
Aksi
umumnya dilatarbelakangi oleh matinya jalur penyampaian aspirasi atau buntunya
metode dialog.. Dalam trias politika, aspirasi rakyat diwakili oleh anggota
legislatif. Namun dalam kondisi pemerintahan yang korup, para legislator tak
dapat memainkan perannya, sehingga rakyat langsung mengambil ‘jalan pintas’
dalam bentuk aksi.
Aksi juga dilakukan dalam rangka pembentukan opini atau mencari dukungan publik. Dengan demikian isu yang digulirkan harapannya dapat menjadi snowball. Dari isu mahasiswa menjadi isu masyarakat kebanyakan, seperti dalam kasus aksi menuntut mundur Soeharto.
Aksi juga dilakukan dalam rangka pembentukan opini atau mencari dukungan publik. Dengan demikian isu yang digulirkan harapannya dapat menjadi snowball. Dari isu mahasiswa menjadi isu masyarakat kebanyakan, seperti dalam kasus aksi menuntut mundur Soeharto.
Landasan Hukum
Aksi
adalah hak bahkan dalam situasi tertentu dapat menjadi kewajiban. Ia dilindungi
oleh UU positif. Selain Declaration of Human Right (freedom of speech),
hak aksi juga dilindungi oleh UUD 1945 pasal 28 beserta amandemennya. Secara
lebih spesifik, aksi ini kemudian diatur dengan adanya UU No. 9/1998 tentang
Mekanisme Penyampaian Pendapat di Muka Umum.UU ini mengharuskan panitia aksi
harus memberikan pemberitahuan kepada pihak kepolisian setidaknya 3 hari
menjelang hari H. Ketentuan lainnya adalah, didalam surat pemberitahuan itu
harus ada nama penanggung jawab aksi, waktu pelaksanaan, rute yangh dilewati,
isu yang dibawa, jumlah massa, dan bentuk aksi. Selain itu ada juga larangan
untuk melakukan aksi pada hari-hari tertntu dan tempat-tempat tertentu. Dalam
pandangan aktivis, UU ini pada awal pengesahannya dicurigai sebagai alat untuk
mengibiri suara kritis mahasiswa dan rakyat. Dan pada perkembangannya, UU
inilah yang digunakan oleh rezim berkuasa via aparat kepolisian untuk mematikan
suara oposan, dengan banyak menyeret para aktivis ke penjara.
Sejarah Gerakan Mahasiswa
Perjalanan
sejarah telah menempatkan pemuda (mahasiswa) dalam posisi strategis.Kebangkitan
Islam adalah kebangkitan pemuda menantang arus zaman. Tegaknya peradaban suatu bangsa diwarnai kisah
kepahlawanan kaum muda. Tak heran pemuda seringkali berteriak.
Hadirnya
pemuda sendiri tak terbantahkan ketika melihat struktur dan kultur budaya
bangsa Indonesia. Dalam struktur masyarakat Indonesia dikenal tiga unsur yang
saling bersinergi meliputi kekuatan pengusaha (ekonomi), politikus (politik)
dan elemen civil society (mahasiswa, LSM, ormas dll). Pemuda khususnya
mahasiswa berupaya memainkan peranan sebagai kelompok penekan (pressure group)
atas kedua kekuatan lainnya.
Mahasiswa adalah
aset. Ia bersifat elitis dan eksklusif. Jumlahnya hanya 2 % dari penduduk
Indonesia yang 200 juta jiwa. Mahasiswa aktivis lebih elitis lagi,
mungkin hanya ada 1 mahasiswa aktivis di antara 10 mahasiswa. Namun, agenda
yang mereka perjuangkan sangat populis, dan realistis. Mahasiswa-lah yang bisa
membangkitkan semangat perlawanan rakyat terhadap rezim tiran. Mahasiswa-lah
yang bisa mengawal reformasi hingga ke titik tujuan. Rakyat menaruh harapan
atas kekuatan intelektual dan kekuatan aksi yang mahasiswa miliki.
Dengan kekuatan
intelektual di atas rata-rata masyarakat awam, mahasiswa memiliki kemudahan
untuk mengakses berbagai informasi wacana dan peristiwa dalam lingkup lokal
hingga internasional. Begitu juga dengan kemudahan akses literatur
ilmiah dan gerakan-gerakan pemikiran, yang pada tujuan akhirnya akan menentukan
ideologi atau sistem hidup yang akan dijalaninya. Buku yang ia baca, informasi
yang ia terima, tokoh-tokoh yang ia ajak bicara, adalah beberapa faktor utama
yang kelak sangat berpengaruh terhadap idealisme hidupnya. Selain kekuatan
intelektual yang identik dengan aktivitas ilmiah, mahasiswa juga memiliki
kewajiban untuk menguatkan potensi kepekaan sosial politiknya.
Disebut kepekaan sosial karena mahasiswa pada dasarnya
adalah bagian dari rakyat. Apapun yang terjadi pada rakyat maka mahasiswa akan
turut juga merasakannya. Kenaikan BBM, harga bahan pokok, listrik, dan air
misalnya akan memberi ekses terhadap aktivitas kuliah.
Disebut kepekaan politik, karena gejolak sosial yang
terjadi umumnya selalu merupakan hasil side effect dari aktivitas politik,
semisal disahkannya suatu UU. UU Ketenagakerjaan misalnya akan mempengaruhi
kesejahteraan dan taraf hidup para buruh.
Setelah cerdas secara profesi keilmuan dan cerdas sosial politik, maka sebagai gerakan ekstraparlementer mahasiswa memiliki kewajiban moral untuk mengimplementasikan pengetahuannya itu dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Atau dengan kata lain menyuarakan kepentingan kebenaran dan rakyat.
Setelah cerdas secara profesi keilmuan dan cerdas sosial politik, maka sebagai gerakan ekstraparlementer mahasiswa memiliki kewajiban moral untuk mengimplementasikan pengetahuannya itu dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Atau dengan kata lain menyuarakan kepentingan kebenaran dan rakyat.
Berbagai metode dapat dilakukan. Dari bentuk pendampingan, advokasi,
public hearing, audiensi dengan pemerintah dan legislatif, hingga demonstrasi
(aksi).
Demonstrasi adalah cara paling efektif dalam menyuarakan kebenaran, khususnya jika dilaksanakan pada rezim yang antidemokratis dan tiran.
Demonstrasi adalah cara paling efektif dalam menyuarakan kebenaran, khususnya jika dilaksanakan pada rezim yang antidemokratis dan tiran.
Dalam kesempatan kali ini, akan dibahas sekelumit tentang
manjamen demonstrasi atau aksi, yang selanjutnya akan disebut dengan MoA
(Management of Action). Pengetahuan akan MoA ini menjadi penting agar niatan
yang benar itu dapat mencapai hasil optimal karena dilakukan dengan cara yang
benar pula.
MEKANISME LAHIRNYA KEPUTUSAN AKSI
Keputusan aksi sebaiknya didiskusikan secara
matang analisis SWOT-nya. Organisasi intra kampus mempunyai mekanisme yang
berbeda namun hampir sama dengan mahasiswa ekstra. Di ekstra jalur pengambilan
keputusan lebih pendek sehingga keputusan aksi dapat lebih cepat dieksekusi.
Secara garis besar mekanisme lahirnya keputusan
aksi adalah sbb :
1. Diskusi
awal
2.
Diskusi
Lanjutan dengan melibatkan kader dan menghadirkan pakar,penerbitan Pers Release
3.
Pembentukan
Tim Teknis Aksi
4.
Aksi
di lapangan
MERANCANG AKSI
Dalam
merancang aksi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah : planning
aksi, perangkat aksi, pelaksanaan, dan kegiatan paska-aksi.
Planning Aksi
Dalam tahap perencanaan aksi, hal urgen yang perlu
diperhatikan adalah :
- Tema / Grand Issue, pilihlah tema atau isu yang sedang hangat menjadi bahan pembicaraan (up to date) atau relevan atau sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan. Kemudian fokuskan, agar informasi atau opini yang hendak dibangun tidak bias.
- Tema / Grand Issue, pilihlah tema atau isu yang sedang hangat menjadi bahan pembicaraan (up to date) atau relevan atau sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan. Kemudian fokuskan, agar informasi atau opini yang hendak dibangun tidak bias.
- Target, susun target. Baik target
teknis seperti pencapaian jumlah massa dan blow up media, dan target esensi
seperti isu tuntutan aksi. Begitu juga target siapa yang pihak yang hendak
dituju.
- Skenario, seperti halnya film, aksi
butuh skenario, yang menjadi acuan bergeraknya aksi. Skenario ini mencakup
rute, tokoh orator, happening art, dan acara lainnya. Sebaiknya skenario
disiapkan lebih dari satu. Jika ada sesuatu hal di lapangan tak memungkinkan
berjalannya sebuah skenario, dapat diganti dengan skenario lain (plan B).
- Massa, dalam aksi yang mengandalkan
massa, strategi penggalangan massa menjadi penting, demikian juga dengan cara
mengendalikan massa jika massa berjumlah besar.
- Pemberitahuan, tergantung pada
kebutuhan. Jika kita memutuskan untuk menulis pemberitahuan, maka lakukan
sesuai dengan UU No. 9/1998. Begitu juga dengan pemberitahuan kepada media
massa (release awal) agar kelak mereka dapat meliput kita.
- Media interest, aksi yang ‘menarik’ akan disukai oleh media.
Karena itu perlu diperhatikan sebuah momen yang khusus didesain untuk konsumsi
jurnalis foto, selain press release untuk jurnalis berita.
- Format ,format atau bentuk aksi adalah
pilihan dari banyak bentuk aksi. Pilihannya ada dua, format kekerasan atau nonkekerasan.
Sebagai ‘penjaga gawang’ gerakan moral, maka seyogyanya aksi mahasiswa bersifat
nonkekerasan. Aksi nonkekerasan ini sangat bervariatif sekali. Dimulai dari
aksi diam (bisu), orasi, happening art, aksi topeng, mogok makan, hingga ke
blokade, pengepungan, dan boikot.
Perangkat Aksi
Perangkat
aksi adalah person-person yang terlibat dalam suksesnya sebuah aksi. Mereka
diantaranya: :
- Korlap, koordinator Lapangan adalah pemegang komando ketika aksi sedang berjalan. Peserta aksi harus mentaati setiap arahan dari korlap. Korlap memperoleh masukan informasi dari perangkat lain yang akan digunakannya untuk mengambil keputusan-keputusan penting. Korlap juga yang bertugas menjaga stamina massa agar tidak loyo dan tetap konsentrasi ke aksi. Korlap bukanlah amanah instant. Ia diperoleh dari proses jangka panjang. Korlap adalah orang paling mengerti tentang isu yang sedang diperjuangkan, sehingga wawasan pengetahuannya dapat dikatakan lebih banyak dari yang lainnya. Korlap dapat juga berorasi.
- Korlap, koordinator Lapangan adalah pemegang komando ketika aksi sedang berjalan. Peserta aksi harus mentaati setiap arahan dari korlap. Korlap memperoleh masukan informasi dari perangkat lain yang akan digunakannya untuk mengambil keputusan-keputusan penting. Korlap juga yang bertugas menjaga stamina massa agar tidak loyo dan tetap konsentrasi ke aksi. Korlap bukanlah amanah instant. Ia diperoleh dari proses jangka panjang. Korlap adalah orang paling mengerti tentang isu yang sedang diperjuangkan, sehingga wawasan pengetahuannya dapat dikatakan lebih banyak dari yang lainnya. Korlap dapat juga berorasi.
- Orator, terkadang diperlukan orator khusus selain korlap,
khususnya pada aksi aliansi atau aksi yang melibatkan tokoh. Para orator ini
menyampaikan orasi berdasarkan isu yang telah disepakati bersama. Bobot suatu
orasi ditentukan oleh susunan kalimat, data up to date, dan kualitas pernyataan
sikap.
- Agitator, agitator adalah pembangkit semangat massa dengan
pekik teriakan disela-sela orasi korlap dan orator. Ia juga membantu korlap
untuk menjaga stamina massa dengan memimpin lagu dan yel-yel.
- Negosiator, terkadang diperlukan person yang khusus
bertugas untuk melakukan negosiasi. Negosiasi ini dilakukan kepada aparat
polisi atau pihak-pihak yang ingin dituju jika aksi di-setting audiensi.
- Humas, tim Humas adalah salah satu elemen penting aksi.
Tim humas bertanggung jawab dalam menjembatani aksi kepada para jurnalis.
Mereka membuat pers release. Bobot Pers Release itu dibuat berdasarkan
nilai-nilai jurnalistik. Disebut sukses jika media tidak bias memuat tuntutan
atau opini yang hendak digulirkan oleh aksi.
- Security/border, tim ini bertugas menjaga keamanan peserta
aksi. Mereka juga wajib untuk mengidentifikasi para penyusup atau aparat yang
hendak memprovokasi agar aksi berakhir chaos. Tim ini memiliki bahasa
tersendiri yang hanya diketahui oleh sedikit orang dari peserta aksi.
- Dokumenter, tim ini memback-up tim humas. Tetapi inti
tugasnya adalah mendokumentasi aksi dari awal hingga akhir serta membuat
kronologis aksi. Dokumentasi ini dengan kamera, handycam ataupun notes. Data
ini akan digunakan sebagai bukti otentik jika aksi mengalami kekerasan dari
aparat atau massa lain.
- Medik, tugas ini memang spesifik bagi mereka yang
menguasai ilmu medis. Umumnya adalah mahasiswa kedokteran atau mereka yang
pernah terlibat dalam aktivitas kepalangmerahan atau bulan sabit merah. Tim ini memberikan pertolongan pertama
kepada peserta aski yang mengalami cidera.
- Logistik, Dalam aksi yang disetting lama dan melelahkan. Tim logistik bertugas untuk menyediakan
sarana untuk membugarkan peserta aksi seperti air minum, snack dan sound
system. Terkadang, mereka
juga membuat dan mendesain kertas tuntutan atau karikatur.
- Tim kreatif, tim ini memiliki
kewenangan untuk mendesain sebuah atraksi seni atau instalasi sesuai amanat
hasil musyawarah.
Pelaksanaan dan Pasca Aksi
Saat
massa telah terkumpul di tempat yang telah ditentukan, maka korlap sebaiknya melakukan
breffing dan berdo’a bersama. Selain itu perlu juga adanya pemanasan (warming
up) dengan cara melatih yel-yel atau orasi untuk pencerdasan peserta aksi.
Warming-up ini bertujuan untuk mensolidasi peserta aksi. Setelah kompak, solid,
dan cerdas barulah aksi dimulai. Saat aksi, peserta wajib menghormati komnado
korlap dan turut menjaga keamanan aksi hingga aksi usai. Jika aksi disetting
serius atau aksi bisu maka peserta harus menjauhkan dari kegiatan senda gurau
dan ketidakseriusan.
Seusai aksi, maka peserta menutupnya dengan doa. Evaluasi juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas aksi berikutnya. Tim humas juga memonitoring media untuk memantau keberhasilan blow-up media dan tingkat ke-bias-an tuntutan.
Seusai aksi, maka peserta menutupnya dengan doa. Evaluasi juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas aksi berikutnya. Tim humas juga memonitoring media untuk memantau keberhasilan blow-up media dan tingkat ke-bias-an tuntutan.
TIPS DAN TRIKS
- Angle foto, foto dapat berbicara lebih
banyak dari kata-kata. Maka desain aksi yang menyediakan angle foto yang baik
akan membuat aksi lebih mudah ter-blow up. Misalnya: aksi LSM Pro Fauna yang
membuat balon kura-kura raksasa dalam menentang eksploitasi kura-kura sebagai
komoditas.
- Kalimat poster, kalimat poster biasanya
juga menjadi incaran fotografer. Pilihlah kalimat yang cerdas namun tetap
mencerminkan akhlak seorang mahasiswa. Unik dan kreatif adalah kuncinya. Misal
: IMF = International Monster Fund.
- Uniform, keseragaman pakaian peserta
aksi juga dapat menarik perhatian. Pakaian putih-putih, hitam-hitam atau mengenakan pakaian seperti orang utan
untuk aksi mendukung keberlangsungan orang utan.
- Propaganda, propaganda dibuat untuk
mencerdaskan masyarakat di sekitar aksi agar mereka mendukung aksi. Jika
aksi dipusat keramaian, maka selebaran propaganda dapat menjadi bacaan
yang mengusik perhatian.
- Pers Release, pers release juga disusun
dengan kalimat baik dan sudah sesuai dengan bahasa koran, sehingga redaktur
tidak banyak mengedit. Adanya tambahan data dan angka dapat menambah bobot
release.
- Yel/lagu, ciptakanlah yel-yel yang khas dan mudah diingat.
Lagu bisa diperoleh dengan mengubah lirik dari lagu yang populis. Yel dan Lagu
akan memelihara stamina massa.
- Symbolized, simbolisasi perlu dilakukan
untuk mencuri perhatian media jika massa aksi tidak terlalu banyak. Misalnya :
aksi membawa tikus ke kantor DPRD untuk menyindir anggota dewan yang tak
ubahnya seperti tikus-tikus pengerat.
- Aliansi taktis, Untuk memperkuat posisi
tawar, aliansi kadang diperlukan. Aliansi didasarkan pada pertimbangan kesamaan
ideologi, atau kesamaan isu , atau kesamaan metode. Jika aliansi ini adalah
dari universitas, maka bendera masing-masing universitas wajib untuk
ditonjolkan.
- Menghadapi wartawan, jika jurnalis TV
mewawancarai peserta aksi, sebaiknya peserta tersebut mengarahkannya kepada tim
humas atau korlapnya agar jurnalis itu dpat mewawancarai person yang lebih
valid dalam memberikan keterangan. Ketika di wawancara, demonstran yang
efektif merancang pesannya supaya bisa disampaikan secara utuh dalam tempo 10
hingga 15 detik. Setelah pesan disampaikan secara singkat, padat, dan utuh -
baru kemudian dilakukan elaborasi. Ini menjaga agar pesan utama secara utuh
tetap bisa tersiar walaupun mungkin elaborasinya terpotong. Hal ini disebabkan karena spot berita TV
sangat singkat, berbeda dengan media cetak yang dapat memuat banyak. Berhadapan
dengan wartawan, jauhilah sikap arogan, tampakkanlah sikap ramah dan
bersahabat. Sikap arogan
membuat wartawan menjaga jarak, bahkan pada titik puncaknya wadah asosiasi
mereka akan memboikot setiap kegiatan aksi kita.
Beberapa pertanyaan dari wartawan yang bisa diantisipasi oleh setiap peserta aksi adalah:
Beberapa pertanyaan dari wartawan yang bisa diantisipasi oleh setiap peserta aksi adalah:
- Mengapa anda berada disini?
- Apa yang anda ingin anda capai?
- Apakah demontrasi ini sungguh-sungguh merupakan solusi?
- Apa yang bisa dilakukan oleh khalayah untuk masalah yang anda perjuangkan?
DIAM TERTINDAS...........!!!
MUNDUR ADALAH PENGKIANATAN..!!!!!
SATU KATA ” LAWAN ”
Kita percaya dan yakin bahwa Kita tidak sempurna, tetapi Kita tetap yakin TEGAKKAN
DEMOKRASI dan Tumpas KKN adalah harga mati
dari anak bangsa yang berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan harga
diri terhadap falsafah Pancasila yang menjadi kepribadian bangsa yang berdaulat
untuk tetap BELA NEGARA dalam menjaga NKRI HARGA MATI.
Apakah setelah
anda membaca anda merasa mampu untuk demontrasi?
Hal-hal yang
perlu dilakukan :
No.
|
Penyampaian
|
Waktu (Menit)
|
|
1
|
Uraian
|
30
|
|
2
|
Diskusi muatan lokal yg up to date
|
30
|
|
3
|
Ice Break
|
10
|
|
4
|
Praktek membuat klarifikasi-investigasi
|
30
|
|
5
|
Membuat Issu Strategis
|
10
|
|
6
|
Praktek Teknik
Persidangan terkait permasalahan
|
30
|
|
7
|
Praktek Orasi
& Aksi
|
20
|
|
8
|
Evaluasi
|
20
|
|
|
|
180 menit
|
|
Uraian
- Subtansi masalah
- klarifikasi
- Order/pertanyaan, tanggapan, ide/usulan
- kajian--- siapa lawan/kawan
- pemberitahuan aksi
- Aksi--- dampak/akses/imbas
- evaluasi
Kemampuan diri :
- Teknik Persidangan
- Dinamika Kelompok
- Teknik Penguasaan diri & massa
Management aksi
:
- Persuratan
- Lisan dan berita acara
- Gerakan