Jumat, 22 Februari 2013



NAMA            : MANAHILUL IRFAN
NIM                : 080910291006         
JUR                 : ADMINISTRASI NEGARA SORE

Sebut dan jelaskan intisari dari
Reiventing Government-Osborn dan Gaebler?

10 KUNCI BIROKRASI YANG SUKSES
(Reinventing Government- Osborne dan Gaebler)
  1. Pemerintahan  Katalis:  Mengarahkan ketimbang mengayuh. Hal ini dimaksudkan bahwa pemerintah diibaratkan sebuah perahu, peran pemerintah bisa sebagai pengemudi yang mengarahkan jalannya perahu atau sebagai pendayung yang mengayuh untuk membuat perahu bergerak.
  2. Pemerintahan  milik  masyarakat: Lebih baik  memberikan kewenangan pada masyarakat untuk melayani sendiri dari pada pemerintah sendiri yang memberikan pelayanan.
  3. Pemerintahan yang kompetetif.  Menyuntikkan  Persaingan ke dalam  pemberian pelayanan. Pelayanan yang dilakukan oleh birokrasi seolah-olah atau akan berkembang adanya persaingan, sehingga birokrasi dapat memberikan pelayanan yang baik.
  4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi. Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang berorientasi pada kegiatan. Apa yang dilakukan oleh pemerintah sebaiknya berorientasi pada pelayanan. Aturan-aturan tidak kaku dan tidak mengganggu pada misi.
  5. Pemerintah yang berorientasi pada hasil. Pembiayaan pemerintah diharapkan mempunyai hasil (outcomes) dan tidak hanya berorientasi pada input atau output semata
  6. Pemerintah yang berorientasi pada pelanggan. Orientasi pelayanan pemerintah sebaiknya pada apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan bukan berorientasi pada birokrasi. Misalnya membuat prosedur pelayanan yang orientasinya pada birokrasi.
  7. Pemerintaha Wirausaha: Orientasi pada menghasilkan ketimbang membelanjakan, yang artinya pemerintah dapat menciptakan sumber-sumber pendapatan baru dan tidak hanya berorientasi pada bagaimana menghabiskan uang.
  8. Pemerintah antisipatif: Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Membentuk pemerintah yang selalu berorientasi pada masa yang akan datang, pemecahan masalah tidak berjangka pendek.
  9. Pemerintahan desentralisasi: Birokrasi yang mempunyai kedekatan dengan masyarakat, mengurangi jalur birokrasi sehingga dapat mengurangi biaya tinggi.
  10. Pemerintahan yang berorientasi pada pasar, melalukan perubahan melalui pasar, sehingga pemerintah tidak selalu memonopoli pelayanan yang diberikan atau mengurangi captive market.[1]

Reinventing dimaknai sebagai penciptaan kembali birokrasi dengan mendasarkan pada sistem wirausaha, yakni menciptakan organisasi-organisasi dan sistem publik yang terbiasa memperbarui, yang secara berkelanjutan, memperbaiki kualitasnya tanpa harus memperoleh dorongan dari luar. Dengan demikian, reinventing berarti menciptakan sektor publik yang memiliki dorongan dari dalam untuk memperbaiki apa yang disebut dengan “sistem yang memperbarui kembali secara sendiri”. Dengan kata lain, reinventing menjadikan pemerintah siap menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin tidak dapat diantisipasi. Di samping itu, reinventing tidak hanya memperbaiki keefektifan pemerintah sekarang ini, tetapi juga dapat membangun organisasi-organisasi yang mampu memperbaiki keefektifannya di masa mendatang pada waktu lingkungan organisasi mengalami perubahan.[2]
`           Reiventing Government Menawarkan pelaksanaan reinvensi dengan karakteristik pemerintahan wirausaha, khususnya bertindak dan berlaku secara deskriptif.  Dari sepuluh prinsip Reinventing Government yang disampaikan oleh David Osborne. Maka terkandung empat prinsip yang merupakan inti dari pada prinsip Reinventing Government itu sendiri antara lain ;
1.                  Steering, dalam hal ini pemerintah memfasilitasi atau menjembati keinginan dari pada masyarakat. Jadi tugas pemerintah disini mengarahkan bukan intervensi terhadap keingginan dari pada masyarakat itu sendiri.
2.                  Empowering, pemerintah merupakan milik dari pada masyarakat dan memberikan wewenang ketimbang melayani masyarakat. Disini titik beratnya adalah memberdayakan anggota masyarakat sehingga masyarakat merasa memiliki  program-program pemerintah
3.                  Meeting the needs of the costumer, not the bureaucracy, pemerintah berorientasi pada pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Sehingga kualitas harus ditentukan oleh pelanggan bukan oleh birokrasi.
4.                  Earning, dalam pemerintahan yang wirausaha mengutamakan menghasilkan dari pada membelanjakan.
5.                  Prevention, pemerintah antisipatif dimana lebih baik mencegah dari pada mengobati. [3]




[1] E. Wirjatmi/S2-STIA-LAN
[2] eprints.undip.ac.id/984/1/Artikel_Budi_Winarno_edit.pdf
[3] Rizma Aminin. Dalam Tugas  Mata Kuliah Metode Penelitian Administrasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar