Mini Paper
PENGARUH PESTISIDA DALAM LINGKUNGAN PERTANIAN
“Sebagai syarat mengikuti Ujian Tengah
Semester mata kuliah AMDAL”
Oleh
MANAHILUL
IRFAN
080910291006
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
NEGARA
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2011
PENGARUH PESTISIDA DALAM LINGKUNGAN PERTANIAN
PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya pembangunan nasional
dan juga terjadinya peningkatan industrialisasi diperlukan saran-sarana yang
mendukung lancarnya proses industrialisasi tersebut, yaitu dengan
meningkatkan sector pertanian. Menurut Suwanto (1994), kondisi
pertanian di Indonesia di masa mendatang banyak yang akan diarahkan untuk
kepentingan agroindustri. Salah satu bentuknya akan mengarah pada pola
pertanian yang makin monokultur, baik itu pada pertanian darat maupun
akuakultur. Dengan kondisi tersebut, maka berbagai jenis penyakit yang tidak
dikenal atau menjadi masalah sebelumnya akan menjadi kendala bagi peningkatan
hasil berbagai komoditi agroindustri.
Peningkatan sektor pertanian memerlukan
berbagai sarana yang mendukung agar dapat dicapai hasil yang memuaskan dan
terutama dalam hal mencukupi kebutuhan nasional dalam bidang pangan/sandang dan
meningkatkan perekonomian nasional dengan mengekspor hasil ke luar negeri. Sarana-sarana
yang mendukung peningkatan hasil di bidang pertanian ini adalah alat-alat
pertanian, pupuk, bahan-bahan kimia yang termasuk di dalamnya adalah pestisida.
Ton (1991) mengatakan bahwa di
negara-negara dunia ketiga yang sedang berkembang yang mencukup kebutuhannya
sendiri dalam bidang pangan/sandang, penggunaan bahan-bahan kimia pertanian
membantu pada kemajuan dan perkembangan pertanian selanjutnya. Tetapi di
negara-negara berkembang telah mengurangi penggunaan dari bahan-bahan kimia pertanian
karena merupakan salah satu penyebab utama dari pencemaran lingkungan. Pencemaran
lingkungan terutama lingkungan pertanian disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan
kimia pertanian. Telah dapat dibuktikan secara nyata bahwa bahan-bahan kimia
pertanian dalam hal ini pestisida, meningkatkan produksi pertanian dan membuat
pertanian lebih efisien dan ekonomi. Pencemaran oleh pestisida tidak saja pada
lingkungan pertanian tapi juga dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan
dimana residu pestisida terakumulasi pada produk-produk pertanian dan pada perairan.
PERANAN PESTISIDA DALAM PERTANIAN
Pestisida adalah bahan kimia yang
digunakan untuk mengendalikan perkembangan/pertumbuhan dari hama, penyakit dan
gulma. Tanpa menggunakan pestisida akan terjadi penurunan hasil pertanian. Pestisida
secara umum digolongkan kepada jenis organisme yang akan dikendalikan
populasinya. Insektisida, herbisida, fungsida dan nematosida digunakan untuk
mengendalikan hama, gulma, jamur tanaman yang patogen dan nematoda. Jenis pestisida
yang lain digunakan untuk mengendalikan hama dari tikus dan siput (Alexander,
1977).
Dalam bidang pertanian pestisida
merupakan sarana untuk membunuh jasad pengganggu tanaman. Dalam konsep
Pengendalian Hama Terpadu, pestisida berperan sebagai salah satu komponen
pengendalian, yang mana harus sejalan dengan komponen pengendalian hayati,
efisien untuk mengendalikan hama tertentu, mudah terurai dan aman bagi lingkungan
sekitarnya. Penerapan usaha intensifikasi pertanian yang menerapkan berbagai
teknologi, seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan, pola
tanam serta usaha pembukaan lahan baru akan membawa perubahan pada ekosistem
yang sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad penganggu.
Cara lain untuk mengatasi jasad penganggu selain menggunakan pestisida
kadang-kadang memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang besar dan hanya dapat
dilakukan pada kondisi tertentu. Sampai saat ini hanya pestisida yang mampu
melawan jasad penganggu dan berperan besar dalam menyelamatkan kehilangan hasil
(Sudarmo, 1991).
DAMPAK NEGATIF PESTISIDA TERHADAP LINGKUNGAN PERTANIAN
Peningkatan kegiatan agroindustri selain
meningkatkan produksi pertanian juga menghasilkan limbah dari kegiatan
tersebut. Penggunaan pestisida, disamping bermanfaat untuk meningkatkan
produksi pertanian tapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
pertanian dan juga terhadap kesehatan manusia. Dalam penerapan di bidang
pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya
20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen lainnya jatuh ke
tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan
pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida
dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS
(Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya (Sa’id,1994).
Pada masa sekarang ini dan masa
mendatang, orang lebih menyukai produk pertanian yang alami dan bebas dari
pengaruh pestisida walaupun produk pertanian tersebut di dapat dengan harga
yang lebih mahal dari produk pertanian yang menggunakan pestisida (Ton, 1991). Pestisida
yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan
manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat
kerusakan yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan
senyawa lain, karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah
terurai (Sa’id, 1994). Berdasarkan data yang diperoleh Theresia (1993) dalam
Sa’id (1994), di Indonesia kasus pencemaran oleh pestisida menimbulkan
berbagai kerugian. Di Lembang dan Pengalengan tanah disekitar kebun wortel,
tomat, kubis dan buncis telah tercemar oleh residu organoklorin yang cukup
tinggi. Juga telah tercemar beberapa sungai di Indonesia seperti air sungai
Cimanuk dan juga tercemarnya produk-produk hasil pertanian. Dampak Pestisida
tidak dapat dirasakan secara langsung tetapi dampaknya akan terasa dalam
hitungan puluhan tahun kedepan.dan hal ini akan memungkinkan jika lingkungan
pertanian akan shilang dari ekosistem.
UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN PESTISIDA
Melestarikan lingkungan hidup
merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab
setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan
usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat
besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu
kita kelak.
Pencemaran dari residu pestisida sangat
membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan, sehingga pelu adanya pengendalian
dan pembatasan dari penggunaan pestisida tersebut serta mengurangi pencemaran
yang diakibatkan oleh residu pestisida Kebijakan global pembatasan penggunaan
pestisida sintetik yang mengarah pada pemasyarakatan teknologi bersih (clean
technology) yaitu pembatasan penggunaan pestisida sintetik untuk penanganan
produk-produk pertanian terutama komoditi andalan untuk eksport (Suwahyono,
1996). Dalam hal ini berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi dampak negatif
pestissida dan mencegah pencemaran lebih berlanjut lagi. (Uehara, 1993).
Namun selain upaya diatas, upaya yang
dapat mempertahankan kelangsungan lingkungan pertanian adalah dengan
menggunakan metode Pertanian Organik. Metode ini akan mampu mengurangi
ketergantungan akan penggunaan pestisida. Dengan menggunakan metode pertanian
organic diharapkan kelangsungan hidup di area pertanian akan semakin meningkat,
serta hasil dari pertanian organic tidak membahayakan. baik untuk hewan maupun
untuk manusia. karena unsur hara memiliki kandungan yang baik bagi tanah dan
tanaman.
KESIMPULAN
Pestisida adalah bahan-bahan kimia yang
tidak terlepas dari penggunaannya untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu
lainnya. Pestisida tidak saja membawa dampak yang positif terhadap peningkatan produk
pertanian, tapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya. Pengarahan
dan penggunaan yang lebih tepat kepada para
penggunaan dalam hal pemberian dosis, waktu aplikasi, cara kerja
yang aman, akan mengurangi ketidakefisienan penggunaan pestisida pada lingkungan
dan mengurangi sekecil mungkin pencemaran yang terjadi. Di masa yang akan
datang diharapkan penggunaan pestisida akan berkurang dan lebih selektif dan
didukung oleh adanya penemuan-penemuan baru yang lebih efektif dalam mengatasi
gangguan dari jasad pengganggu ini.
Daftar Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_organik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar